Mengulang Twivortiare 2 Karya Ika Natassa

Selama hampir sepuluh tahun menjadi pengguna Twitter, saya rasa belum pernah saya satu kali pun menjumpai timeline yang setiap cuitannya berhasil bikin nagih selain punyanya Alexandra Rhea Wicaksono, salah satu tokoh fiktif favorit saya dari serial Twivortiarenya Ika Natassa.

Ulasan saya untuk buku sebelumnya bisa dibaca di sini.

Melanjutkan perjalanan Alex di linimasa Twitter, Twivortiare 2 mengangkat tema yang hampir sama: kehidupan sehari-hari Alex dan Beno di tengah kesibukan pekerjaan mereka dan usaha keduanya untuk memiliki seorang anak. Dibungkus dengan drama keluarga, kantor, dan pertemanan yang menghibur, buku ini gak melulu menampilkan format tweet untuk setiap ceritanya, tapi juga terkadang mengambil bentuk chat Whatsapp, Path, dan lainnya.

Seperti yang pernah saya singgung di ulasan saya sebelumnya, gak terlalu banyak yang bisa saya sampaikan tentang buku ini selain dari pengalaman saya sendiri saat membacanya. Tanpa mempertimbangkan bagian yang tergolong cukup dewasa, membaca Twivoritare 2 masih terasa seperti membaca kisah teman lama yang sedang asyik curhat tentang kehidupan sehari-harinya di Twitter. Memiliki ketebalan buku yang cukup mengintimidasi untuk dibaca ulang, saya lega banget karena akhirnya saya memutuskan untuk lanjut reread buku ini. Alex dan Beno sejauh ini masih jadi pasangan favorit saya dari Ika Natassa, dan buku ini berhasil membuktikan kalau membaca ulang kisah mereka masih terasa semenyenangkan pertama kali.

Di buku ini, kita sebagai pembaca akan dibawa naik turun oleh konflik rumah tangga Alex dan Beno. Dari mulai perdebatan kecil karena kelempengan Beno dan jahilnya Alex hingga kekecewaan mereka ketika gak kunjung berhasil memiliki anak, semua ini diramu dengan sangat menarik hingga saya sendiri pun ikut tersihir untuk terus membaca. Saya gak tahu yang ini termasuk spoiler atau gak, tapi tolong skip bagian ini kalau kalian belum baca. Kita juga akan dibawa menyusuri setiap perkembangan kehamilan Alex di setengah terakhir bagian buku ini. Meski kelihatan adem ayem, ada-ada aja kok masalah yang timbul yang bikin saya geregetan sendiri. Selain pengambilalihan akun Alex oleh Wina untuk live report acara-acara penting dan isi pesan si lempeng Beno yang diunggah Alex, bagian ini jelas menjadi favorit saya.


Secara keseluruhan, saya menikmati perjalanan hidup Alex dan Beno di Twivortiare 2. Ngebacain satu-satu cara Alex membalas cuitan followersnya di Twitter juga menurut saya menarik banget. Walaupun cukup banyak mixed reviews yang didapat buku ini di Goodreads, saya sendiri merasa ide buku ini unik dan karenanya Ika Natassa patut diapresiasi untuk keberhasilannya mengemas hal klise menjadi sesuatu yang berbeda.

Actual rating: 4★